Posted by : ChristianYose
Thursday, April 23, 2015
Green architecture yang
dikenal sebagai konstruksi hijau atau bangunan yang berkelanjutan adalah
praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap
lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh bangunan, mulai dari tapak untuk
desain, konstruksi, operasi, pemeliharaan, renovasi, dan dekonstruksi. Green
architecture didefinisikan sebagai sebuah istilah yang menggambarkan tentang
ekonomi, hemat energi, ramah lingkungan, dan dapat dikembangkan menjadi
pembangunan berkesinambungan. Tujuan umumnya adalah bahwa bangunan hijau
dirancang untuk mengurangi dampak keseluruhan dari lingkungan yang dibangun
pada kesehatan manusia dan lingkungan alam oleh:
1.
Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lain
2.
Kesehatan penghuni Melindungi dan meningkatkan produktivitas
karyawan
3.
Mengurangi limbah, polusi dan degradasi lingkungan
Konsep bangunan ramah
lingkungan atau green building didorong menjadi tren dunia, bangunan ramah
lingkungan ini mempunyai kontribusi menahan laju pemanasan global dengan
membenahi iklim mikro. Dalam pemanasan global, hal yang perlu diperhatikan
adalah dengan penghematan air dan energi serta penggunaan energi terbarukan.
Arsitektur ramah lingkungan, yang juga merupakan arsitektur hijau, mencakup
keselarasan antara manusia dan lingkungan alamnya.
Bentuk design bangunan
yang baik dan ramah lingkungan adalah bangunan yang memperhatikan lingkungan
sekitarnya seperti membuat taman di lingkungan rumah dan gedung selain itu
kurangi jumlah penggunaan kaca pada rumah atau bangunan gedung kantor. Untuk
desain interior, menggunakan interior yang ramah lingkungan dan mengurangi
pengunaan listrik yang sangat berlebihan, selain itu gunakan bahan bahan
seperti kayu, dan kurangin penggunaan kaca dan lampu atau interior lainnya yang
menggandung bahan kaca. Sedangkan pada desain eksteriornya, dengan menghindari
penggunaan bahan bangunan yang berbahaya dan diganti dengan yang ramah
lingkungan, dengan memperbanyak taman hijau dan taman yang memang di butuhkan
untuk mengatur keseimbang lingkungan sekitar. Atap-atap bangunan dikembangkan
menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis
tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).
Pemilihan material yang
ramah lingkungan dapat dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan
penggunaan. Dari sisi teknologi, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya
toksin atau racun dan diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai
contoh, minimalkan penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan
yang mengandung racun seperti asbeston. Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan
material yang ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti
lampu LED yang rendah konsumsi listrik, semen instan yang praktis dan efisien,
atau pun memilih keran yang memakai tap yang hanya
mengeluarkan air dalam volume tertentu. Dan berikut ini merupakan salah satu
contoh bangunan yang ramah lingkungan :
Contoh Bangunan : Perpustakaan
UI yang Ramah Lingkungan
analisa site perpustakaan
Lokasi :
Universitas Indonesia
Luas
bangunan : 30.000 m2 atau 3Ha
Jumlah
lantai : 8 lantai
Proyek ini merupakan
pengembangan dari perpustakaan pusat yang dibangun pada tahun 1986-1987,
didanai oleh pemerintah dan industri dengan anggaran sekitar Rp100 miliar, yang
dibangun diarea seluas 3 hektar dengan 8 lantai, yang dirancang berdiri di atas
lanskap bukit buatan dan terletak di depan Danau Kenanga yang ditumbuhi
pepohonan besar berusia 30 tahun akan menambah keindahan bagi perpustakaan
tersebut sehingga akan tercipta suasana yang lebih nyaman. Bangunan
perpustakaan yang akan menjadi iconic atau landmark ini, mempunyai konsep
sustanable building yang ramah lingkungan (eco friendly), bahwa kebutuhan
energi menggunakan sumber energi terbarukan, yakni energi matahari (solar
energy), maka nantinya di dalam gedung tidak diperbolehkan menggunakan plastik
dalam bentuk apa pun. Nanti semua kebutuhan plastik akan diganti dengan kertas
atau bahan lain. Bangunan ini juga didesain bebas asap rokok, hemat listrik,
air dan kertas.
Perpustakaan ini mampu
menampung sekitar 10.000 orang pengunjung dalam waktu bersamaan atau sekitar
20.000 orang perhari. Koleksi buku di dalamnya akan menampung 3-5 juta judul
buku. Sistem IT mutakhir juga akan melengkapi perpustakaan tersebut sehingga
memungkinkan pengunjung leluasa menikmati sumber informasi elektronik seperti
e-book, e-journal dan lain-lain.
Konstruksi
·
Model bangunan menghadirkan bangunan masa depan dengan mengambil
sisi danau sebagai orientasi perancangan. Penggunaan bukit buatan sebagai
potensi pemanfaatan atap untuk fungsi penghijauan. Sedangkan pencahayaan alam
dilakukan melalui beberapa skylight.
·
Di balik gundukan rerumputan hijau terdapat 5 bangunan tinggi
yang menjulang hingga beberapa ratus meter berisikan ruangan-ruangan kosong
yang disiapkan sebagai ruang utama perpustakaan UI.
·
Di punggung bukit bangunan di timbun tanah dan ditanami
rerumputan yang berguna sebagai pendingin suhu ruangan yang ada didalamnya,
hingga dapat mereduksi fungsi alat pendingin udara sampai 15 persen.
·
Di antara punggung rerumputan itu terdapat jaringan-jaringan
selokan yang di sampingnya terdapat kaca tebal bening selebar 50 sentimeter.
Selokan itu untuk mengalirkan air hujan ke tanah resapan, sedangkan fungsi kaca
sebagai sistem pencahayaan.
·
Interior bangunannya didesain terbuka dan menyambung antara satu
ruang dan ruang yang lain melalui sistem void. Dengan begitu, penggunaan
sirkulasi udara alam menjadi maksimal.
·
Penggunaan energi matahari dilakukan melalui solar cell yang
dipasang di atap bangunan.
·
Guna memenuhi standar ramah lingkungan, bangunan juga dilengkapi
sistem pengolahan limbah. Karena itu, air buangan toilet dapat digunakan untuk
menyiram di punggung bangunan. Dengan diproses terlebih dahulu melalui
pengolahan limbah atau sewage treatment plant (STP).
·
Terdiri delapan lantai,
1.
Lantai dasar berisi pusat kegiatan dan bisnis mahasiswa yang
terdiri toko buku, toko cenderamata, ruang internet, serta ruang musik dan TV.
Ada juga restoran dan kafe, pusat kebugaran, ruang pertemuan, ruang pameran,
dan bank.
2.
Lantai 2 hingga 6 akan dilengkapi fasilitas seperti ruang tamu,
ruang pelayanan umum dan koleksi, ruang baca, ruang teknologi informasi, serta
unit pelayanan teknis.
3.
Sedangkan di lantai 7 terdapat ruang sidang dan ruang diskusi.
Gedung perpustakaan juga dilengkapi plaza dan ruang pertemuan yang menjorok ke
danau.
·
Gedung akan menggunakan panel surya sebagai sumber energinya.
·
Keunikan yang lain, nanti akan terdapat berbagai huruf aksara
dari seluruh dunia yang akan ditulis di kaca gedung sebagai dinding.
Finishing Bahan Bangunan
·
Interior menggunakan batu paliman palemo.
·
Eksterior bangunan tersebut menggunakan batu alam andesit.
Bahan bangunan dari
batuan ini (batu alam andesit untuk eksterior dan batu paliman palemo untuk
interior) bersifat bebas pemeliharaan (maintenance free) dan tidak perlu dicat.
Untuk melengkapi desain ramah lingkungan, sejumlah pohon besar berusia 30 tahunan
berdiameter lebih dari 100 sentimeter sengaja tidak ditebang saat pembangunan
gedung itu. Keindahan menjadi lengkap karena gedung itu mengeksplorasi secara
maksimal keindahan tepi danau yang asri, sejuk, dan, teduh.
Namun pembangunan
perpustakaan yang berada di area 3 hektar ini memakan biaya yang cukup besar.
Tetapi walaupun dari kerugian biaya yang dikeluarkan cukup besar, namun dapat
memberikan dampak atau pengaruh baik yang cukup besar pula pada lingkungan,
karena biaya yang dikeluarkan hanya dalam proses pembangunan saja, tidak untuk
perawatan bangunan setelah selesai, karena dampak atau keuntungan yang
diperoleh sangat banyak, seperti tidak memerlukan lagi pendingin buatan (ac
atau kipas angin) dan cahaya penerangan yang cukup, serta keuntungan-keuntungan
lainnya.
Fakta akibat pemanasan
global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang
dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau
menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material
bangunan, mulai dari desain building interior, pembangunan, hingga pemeliharaan
bangunan itu ke depan. Desain rancang bangunan memerhatikan banyak bukaan untuk
memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan
penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.